Dalam sosiologi, pengelompokan masyarakat berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu disebut dengan Stratifikasi Sosial .


Pelapisan
sosial atau
stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertical
Pengertian stratifikasi
Dalam masyarakat kita dapat
menjumpai orang-orang yang golongan kaya,sedang dan miskin. Penggolongan
tersebut dalam masyarakat terdapat tingkatan yang dapat membedakan manusia yang
satu dengan yang lainnya.
Pelapisan sosial atau
stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Bahkan pada zaman Yunani Kuno, Aristoteles (384–322 SM) telah menyatakan bahwa di dalam tiap-tiap negara selalu terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya. Setelah kamu memahami pengertian stratifikasi sosial secara umum. Sebaiknya perhatikan menurut para tokoh sebagai berikut :
Bahkan pada zaman Yunani Kuno, Aristoteles (384–322 SM) telah menyatakan bahwa di dalam tiap-tiap negara selalu terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya. Setelah kamu memahami pengertian stratifikasi sosial secara umum. Sebaiknya perhatikan menurut para tokoh sebagai berikut :
A. Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap lapisan
itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial
merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur.
Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi
tampak bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang mempunyai
tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
B. P.J. Bouman
Stratifikasi sosial adalah golongan
manusia dengan ditandai suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak
istimewa yang tertentu dan karena itu menuntut gengsi kemasyarakatan.
C. Soerjono Soekanto
Stratifikasi sosial adalah pembedaan
posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara
vertikal.
D. Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah sistem
yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan
mereka pada kelas sosial yang sesuai.
E. Paul B. Horton dan Chester L.
Hunt
Stratifikasi sosial adalah sistem
perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran
atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan
sosial adalah sebagai berikut A. Ukuran Kekayaan
Kekayaan ( Materi atau kebendaan)
dapat dijadikan ukuran penempatan
anggota / masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial, barang siapa yang memiliki
kekayaan paling banyak dan jabatan yang paling tinggi mana ia akan termasuk
lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian dengan sebaliknya apa
bila tidak memiliki kekayaan dan jabatan tertinggi maka dari itu akan
digolongkan ke dalaam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat dari
tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakainnya serta
kemampuannya dalam berbagai kepedulian sesama.
B. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai
kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam
sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan, yang merupakan dari
terdiri kedudukan,status dan jabatan biasanya ukuran ini dikaitkan dengan
kedudukan atau sosial seseorang dalam politik.
C. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari
ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati
akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Orang yang mempunyai
gelar kebangsawanan yang menyertai namanya, seperti raden, raden mas, atau
raden ajeng akan menduduki strata teratas dalam masyarakat
D.
Ukuran ilmu pengetahuan
artinya
ukuran kepemilikan seseorang atau penguasaan seseorang dalam hal ilmu
pengetahuan. Kriteria ini dapat pula disebut sebagai ukuran kepandaian dalam
kualitas. Berdasarkan ukuran ini, orang yang berpendidikan tinggi, misalnya
seorang sarjana akan menempati posisi teratas dalam stratifikasi sosial di
masyarakat. atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter,
insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun
sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang
disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya,
sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk
memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah
palsu dan seterusnya.
Secara luas, kriteria umum penentuan
seseorang dalam stratifikasi sosial adalah sebagai berikut.
- Kekayaan
dalam berbagai bentuk yang diketahui oleh masyarakat diukur dalam kuantitas
atau dinyatakan secara kualitatif- Daya guna fungsional perorangan dalam hal pekerjaan.
- Keturunan yang menunjukan reputasi keluarga, lamanya tinggal atau berdiam disuatu tempat, latar belakang,rasial atau etnis, dan kebangsaan
-Agama yang menunjukkan tingkat kesalehan seseorang dalam menjalankan agamanya.
- Ciri-ciri biologis, termasuk umur dan jenis
kelamin.
A. Stratifikasi sosial terjadi dengan
sendirinya
Beberapa
ukuran yang digunakan untuk menempatkan seseorang dalam strata tertentu pada
stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya di antaranya adalah sebagai
berikut.
1.
Kepandaian seseorang atau
kepemilikan ilmu pengetahuan.
2.
Tingkat umur atau aspek senioritas.
3.
Sifat keaslian.
4.
Harta atau kekayaan.
5.
Keturunan.
6.
Adanya pertentangan dalam
masyarakat.
Contoh
stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya adalah pada masyarakat kerajaan, di
mana orang yang masih keturunan raja akan menempati lapisan yang tertinggi.
a.
Stratifikasi sosial terjadi dengan
sengaja dengan tujuan tertentu
Stratifikasi sosial yang sengaja disusun untuk mengejar
tujuan-tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan
wewenang dalam suatu organisasi formal (resmi), seperti birokrasi pemerintah,
universitas, sekolah, partai politik, perusahaan, dan lain sebagainya.
Dalam stratifikasi sosial yang
sengaja disusun terdapat berbagai cara untuk menentukan atau menetapkan
kedudukan seseorang dalam strata tertentu, antara lain sebagai berikut.
1.
Upacara peresmian atau pengangkatan.
2.
Pemberian lambang atau tanda-tanda
kehormatan.
3.
Pemberian nama-nama jabatan atau
pangkat.
4.
Sistem upah atau gaji berdasarkan
golongan atau pangkat.
5.
Wewenang dan kekuasaan yang disertai
pembatasanpembatasan dalam pelaksanaannya.
Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial
Dilihat dari sifatnya, kita mengenal
dua sistem stratifikasi sosial, yaitu sistem stratifikasi sosial tertutup dan
system stratifikasi sosial terbuka.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup
(Close Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial tertutup
ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari suatu
lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah. Dalam
sistem ini, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata
tertentu dalam masyarakat adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain,
anggota kelompok dalam satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau
gerak sosial yang bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini
anggota kelompok hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal.
Salah satu contoh sistem
stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta pada masyarakat Bali. Di Bali,
seseorang yang sudah menempati kasta tertentu sangat sulit, bahkan tidak bisa
pindah ke kasta yang lain. Seorang anggota kasta teratas sangat sulit untuk
pindah ke kasta yang ada di bawahnya, kecuali ada pelanggaran berat yang
dilakukan oleh anggota tersebut.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open
Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial terbuka
ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke
lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan,
perjuangan, maupun usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan
jatuh dari lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan
memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat, untuk
dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang tertutup.
1) Perbedaan Ras dan Sistem Nilai Budaya (Adat Istiadat)
Perbedaan ini menyangkut warna kulit, bentuk tubuh, dan latar belakang suku bangsa. Perbedaan ini mem-
2) Pembagian Tugas (Spesialisasi) Spesialisasi ini menyebabkan terjadinya perbedaan fungsi stratifikasi dan kekuasaan dalam suatu sistem kerja kelompok.
3) Kelangkaan Hak dan Kewajiban
Apabila pembagian hak dan kewajiban tidak merata, maka yang akan terjadi adalah kelangkaan yang menyangkut stratifikasi sosial di dalam masyarakat.
Bentuk-Bentuk
Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat terdapat berbagai
bentuk stratifikasi sosial. Bentuk itu akan dipengaruhi oleh kriteria atau
faktor apa yang dijadikan dasar. Berikut ini akan kita pelajari beberapa bentuk
stratifikasi sosial menurut beberapa kriteria, yaitu ekonomi, sosial, dan
politik.
a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi
Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi akan membedakan penduduk atau warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi. Dalam hal ini ada golongan orang-orang yang didasarkan pada pemilikan tanah, serta ada yang didasarkan pada kegiatannya di bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapan. Dengan kata lain, pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam berbagai lapisan atau kelas-kelas sosial dalam masyarakat.
a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi
Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi akan membedakan penduduk atau warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi. Dalam hal ini ada golongan orang-orang yang didasarkan pada pemilikan tanah, serta ada yang didasarkan pada kegiatannya di bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapan. Dengan kata lain, pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam berbagai lapisan atau kelas-kelas sosial dalam masyarakat.
1)
Petani
pemilik tanah dibagi dalam lapisan-lapisan berikut ini.
a) Petani pemilik tanah lebih dari 2 hektar.
b) Petani pemilik tanah antara 1–2 hektar.
c) Petani pemilik tanah antara 0,25–1 hektar.
d) Petani pemilik tanah kurang dari 0,25 hektar
a) Petani pemilik tanah lebih dari 2 hektar.
b) Petani pemilik tanah antara 1–2 hektar.
c) Petani pemilik tanah antara 0,25–1 hektar.
d) Petani pemilik tanah kurang dari 0,25 hektar
2)
Petani
penyewa dan petani penggarap, yaitu mereka yang menyewa dan menggarap tanah
milik petani pemilik tanah yang biasanya menggunakan sistem bagi hasil.
3)
Buruh
tani, yaitu tenaga yang bekerja pada para pemilik tanah, petani penyewa, petani
penggarap, atau pedagang yang biasanya membeli padi di sawah.
b.
Stratifikasi sosial berdasarkan
kriteria sosial
Pada umumnya, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ini
bersifat tertutup. Stratifikasi sosial demikian umumnya terdapat dalam
masyarakat feudal, masyarakat kasta dan masyarakat rasial.
1)
Stratifikasi
Sosial pada Masyarakat Feodal
Masyarakat feodal merupakan masyarakat pada situasi praindustri, yang menurut sejarahnya merupakan perubahan dari ikatan budak atau hamba sahaya dengan tuan tanah. Hubungan antara kedua golongan itu menjadi hubungan antara yang memerintah dengan yan diperintah, dan interaksinya sangat terbatas. Kemudian semangat feodalisme ini oleh kaum penjajah diterapkan di Indonesia dan terjadilah perpecahan antargolongan, sehingga pada masyarakat feodal terjadi stratifikasi social sebagai berikut.
a) Golongan atas, terdiri dari keturunan raja dan ningrat.
b) Golongan menengah, terdiri dari golongan prajurit dan pegawai pemerintahan.
c) Golongan bawah, terdiri dari golongan rakyat biasa.
Masyarakat feodal merupakan masyarakat pada situasi praindustri, yang menurut sejarahnya merupakan perubahan dari ikatan budak atau hamba sahaya dengan tuan tanah. Hubungan antara kedua golongan itu menjadi hubungan antara yang memerintah dengan yan diperintah, dan interaksinya sangat terbatas. Kemudian semangat feodalisme ini oleh kaum penjajah diterapkan di Indonesia dan terjadilah perpecahan antargolongan, sehingga pada masyarakat feodal terjadi stratifikasi social sebagai berikut.
a) Golongan atas, terdiri dari keturunan raja dan ningrat.
b) Golongan menengah, terdiri dari golongan prajurit dan pegawai pemerintahan.
c) Golongan bawah, terdiri dari golongan rakyat biasa.
2)
Stratifikasi
Sosial pada Masyarakat Kasta
Masyarakat kasta menuntut pembedaan antar golongan yang lebih tegas lagi. Hubungan antargolongan adalah tabu, tertutup, bahkan dapat dihukum masyarakatnya. Hal demikian terjadi pada masyarakat kasta di India. Istilah untuk kasta di India adalah yati, dan sistemnya disebut dengan varna. Menurut kitab Reg Weda dalam masyarakat India Kuno dijumpai empat varna yang tersusun secara hierarkis dari atas ke bawah, yaitu brahmana, ksatria, vaisya, dan sudra. Kasta brahmana adalah kasta yang terdiri atas para pendeta dan dipandang sebagai kasta tertinggi. Ksatria merupakan kasta yang terdiri atas para bangsawan dan tentara, serta dipandang sebagai kelas kedua. Vaisya merupakan kasta yang terdiri atas para pedagang, dan dipandang sebagai lapisan ketiga.
Sedangkan sudra merupakan kasta yang terdiri atas orangorang biasa (rakyat jelata). Di samping itu terdapat orangorang yang tidak berkasta atau tidak termasuk ke dalam varna. Mereka itu adalah golongan paria.
Masyarakat kasta menuntut pembedaan antar golongan yang lebih tegas lagi. Hubungan antargolongan adalah tabu, tertutup, bahkan dapat dihukum masyarakatnya. Hal demikian terjadi pada masyarakat kasta di India. Istilah untuk kasta di India adalah yati, dan sistemnya disebut dengan varna. Menurut kitab Reg Weda dalam masyarakat India Kuno dijumpai empat varna yang tersusun secara hierarkis dari atas ke bawah, yaitu brahmana, ksatria, vaisya, dan sudra. Kasta brahmana adalah kasta yang terdiri atas para pendeta dan dipandang sebagai kasta tertinggi. Ksatria merupakan kasta yang terdiri atas para bangsawan dan tentara, serta dipandang sebagai kelas kedua. Vaisya merupakan kasta yang terdiri atas para pedagang, dan dipandang sebagai lapisan ketiga.
Sedangkan sudra merupakan kasta yang terdiri atas orangorang biasa (rakyat jelata). Di samping itu terdapat orangorang yang tidak berkasta atau tidak termasuk ke dalam varna. Mereka itu adalah golongan paria.
sekian dari saya , semoga bermanfaat :)
How to get to the Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City by Bus
BalasHapusThe following 대구광역 출장안마 transit 울산광역 출장마사지 lines have 김포 출장샵 routes that pass near Borgata 경산 출장샵 Hotel Casino & Spa. A: Atlantic 창원 출장샵 City Lanes; Distance: 6.4 km;